Kasus Bayi Mesiya Tak Boleh Terulang Kembali

07-09-2016 / KOMISI IX

Anggota Komisi IX DPR RI Roberth Rouw menyesalkan kasus meninggalnya Mesiya Rahayu, bayi yang berusia 15 bulan akibat tidak mendapatkan penanganan medis yang maksimal.

 

Mesiya yang menderita infeksi paru-paru itu awalnya sempat ditangani oleh RS Sitanala yang berlokasi di Tangerang, Banten. Akan tetapi, karena tidak memiliki alat yang memadai, maka Mesiya dirujuk ke rumah sakit lain.

 

Namun sayangnya, anak kelima dari pasangan Undang Misrun dan Kokom Komalasari itu tidak bisa diterima oleh empat rumah sakit lain akibat kapasitas ruang perawatan intensive (ICU) yang tersedia sudah penuh.

 

"Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (KemenKes) harus memberi bantuan berupa tambahan anggaran untuk meningkatkan kapasitas ruang perawatan intensif di setiap RSUD," ujarnya melalui pers rilis yang diterima Parlementaria baru-baru ini.

 

Pasalnya menurut politisi partai Gerindra, peningkatan kapasitas ruang dan peralatan medis diperlukan untuk mengantisipasi adanya peningkatan pasien yang membutuhkan ruang perawan intensive (ICU).

 

"Jangan sampai, kejadian yang dialami Mesiya terulang kembali akibat terbatasnya kapasitas ruang perawatan intensif di setiap rumah sakit," jelasnya.

 

Saat ini, lanjut Roberth, dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan maksimal untuk masyarakat seperti yang tertuang dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945.

 

Karena itu, kebijakan pemangkasan anggaran bagi setiap kementerian dan lembaga untuk penghematan keuangan negara seharusnya tidak dipukul rata. Sebab, hal tersebut bisa berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

 

"Dengan demikian pemerintah harus meninjau ulang pemangkasan anggaran, khususnya terhadap pelayanan masyarakat," tukas politisi asal Papua itu.(rnm, mp) foto : Jayadi/mr.

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...